Selasa, 09 Oktober 2012

Ilmuwan Jepang Raih Nobel di Bidang Kesehatan

Shiroi Diary-- Ilmuwan Jepang Shinya Yamanaka dan mitranya dari Inggris John Gurdon ditetapkan sebagai pemenang Hadiah Nobel bidang Kedokteran, Senin (8/10/2012).
Ilmuwan Jepang Shinya Yamanaka dan John Gurdon (Inggris)


Keduanya meraih penghargaan prestisius itu berkat penemuan metode untuk menciptakan sel punca (stem cell).

Penemuan mereka membuka harapan baru bagi diagnosa dan perawatan penyakit.

Komite Nobel yang berkedudukan di Karolinska Institute, Stockholm, Swedia, mengatakan penemuan keduanya telah merevolusi pemahaman tentang perkembangan sel dan organisme.



"Penemuan Gurdon dan Yamanaka menunjukkan bahwa sel khusus bisa mengembalikan masa perkembangan pada kondisi tertentu. Penemuan penting ini telah mengubah drastis pandangan kami tentang perkembangan dan spesialisasi sel," demikian pengumuman Majelis Nobel di Stockholm.

John Gurdon (79) dari Gurdon Institute in Cambridge, Inggris dan Shinya Yamanaka (50) dari Kyoto University, Jepang menemukan cara untuk menciptakan jaringan yang bisa bertindak seperti sel embrio, tanpa harus mengumpulkan sel-sel itu dari embrio.

Keduanya berbagi hadiah senilai US$1,2 juta atau sebesar 8 juta kronos (Rp11,5 miliar) yang akan dibagi rata dari Komite Nobel. Hadiah ini diberikan untuk usaha keras Gurdon yang dimulai 50 tahun lalu dan diakhiri Yamanaka pada tahun 2006 lalu, dengan sebuah eksperimen yang mengubah bidang "kedokteran regeneratif" -- mencari cara untuk menyembuhkan penyakit dengan cara menumbuhkan jaringan yang sehat.

Gurdon pada 1962 menunjukkan bahwa DNA dari sel khusus katak, seperti kulit atau usus, bisa digunakan untuk menghasilkan berudu baru. Ini menunjukkan bahwa DNA masih memiliki kemampuan untuk mendorong pembentukan seluruh sel tubuh.

Berselang 40 tahun kemudian, pada 2006, Yamanaka menunjukkan suatu sel sederhana bisa mengubah sel dewasa kembali menjadi sel primitif. Sel ini selanjutnya bisa diubah lagi menjadi berbagai jenis sel dewasa.

Sel induk yang dibuat dari jaringan dewasa dikenal sebagai induced pluripotency stem cells atau sel iPS. Karena pasien mungkin suatu hari dapat diobati dengan sel induk dari jaringan mereka sendiri, peluang penolakan tubuh, lebih kecil.

"Kami ingin dapat menemukan cara untuk mendapatkan jantung cadangan atau sel-sel otak dari sel kulit atau darah. Hal terpenting adalah bahwa sel-sel pengganti harus berasal dari individu yang sama, untuk menghindari penolakan tubuh," demikian ditulis dalam situs institut milik Gurdon.

Untuk diketahui, keseluruhan tubuh kita berawal dari sel induk, yang akhirnya berkembang menjadi jaringan seperti kulit, darah, syaraf, otot, dan tulang. Harapan terbesarnya, sel induk nantinya bisa ditumbuhkan untuk menggantikan jaringan yang rusak, misalnya kasus cedera tulang belakang pada penyakit Parkinson.

Sebelumnya, para ilmuwan berpikir, tak mungkin mengubah jaringan milik orang dewasa menjadi sel induk. Itu berarti, dulu, sel induk baru hanya bisa diciptakan dengan cara mengambilnya dari embrio, yang memicu penolakan etis, dan membuat penelitian soal ini dilarang di sejumlah negara.

Gurdon, 79, merupakan profesor biologi di Magdalene College, Cambridge University, dan Gurdon Institute di Cambridge yang didirikannya.

Sedangkan Yamanaka, yang lahir pada 1962, bekerja di The Gladstone Institute di San Francisco, AS, dan Nara Institute of Science and Technology di Jepang.

Nobel bidang kedokteran merupakan hadiah pertama dari rangkaian Hadiah Nobel yang akan diumumkan tahun ini. Setelah kedokteran, akan diumumkan Nobel bidang Fisika pada Selasa (9/10), Kimia (Rabu, 10/10), Sastra (Kamis, 11/10) dan Nobel Perdamaian (Jumat, 12/10).

Penghargaan terakhir yang akan diberikan adalah Nobel Ekonomi yang akan diberikan pada 15 Oktober. Nobel Ekonomi merupakan hadiah tambahan yang diberikan bank sentral Swedia pada 1968.

Seluruh hadiah akan diserahkan pada 10 Desember, bertepatan dengan peringatan pendiri Alfred Nobel, pencetus penghargaan tersebut, pada 1896.

source: (viva news/micom/aft/AniMangA Plus)*dgn sedikit pengubahan*

0 komentar:

Posting Komentar